POSTING TERBARU

Kamis, 15 Desember 2011

Microsoft Arch Touch, Tetikus Teman Perjalanan

TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft sering meluncurkan aksesori komputer yang tergolong cukup keren, terutama di sektor wireless. Salah satunya Microsoft Arc Touch.

Mouse atau tetikus kelas premium dengan desain unik dan tak lazim ini lebih ditujukan bagi mereka yang sering bepergian.

Arc Touch Mouse adalah penerus Arc Mouse. Kelahiran Arc Mouse sendiri merupakan jawaban Microsoft atas kesuksesan besar yang diraih Magic Mouse buatan Apple.

Tempo
kali ini mendapat kesempatan untuk mencoba, merasakan, dan menyentuh Arch Touch Mouse, yang dibanderol Rp 649 ribu.

Arch Touch Mouse terbuat dari bahan karet lentur yang nyaman digenggam. Kesan pertama Tempo melihat Arch Touch Mouse, ia tak seperti tetikus lain.

Desainnya yang unik, memanjang, dan ramping, lebih mirip seperti alat cukur elektrik atau remote control.

Untuk terhubung dengan komputer, Microsoft menyediakan nano-transceiver. Masukkan nano-transceiver ke port USB, lalu tekuk bodi Arch Touch Mouse untuk menyalakan power, dan tetikus siap digunakan.

Ketika dibawa bepergian, transceiver ini bisa ditempelkan di bawah tetikus. Ia tak akan lepas dan menempel kuat berkat magnet yang ada di dalamnya.

Ketika power sudah on, di bagian atas tetikus terdapat lampu kecil berwarna hijau. Itu artinya daya baterai dalam kondisi bagus. Ketika daya menipis, warna lampu berubah kekuningan.

Di bagian depan bawah terdapat lampu berwarna biru yang disebut BlueTrack. Teknologi BlueTrack membuat tetikus ini dapat digunakan di atas sembarang permukaan.

Ketika Tempo mencoba menjalankan Arch Touch Mouse di komputer dengan sistem operasi Windows XP, tak ada respons sama sekali. Itu lantaran tetikus ini memang dibikin khusus untuk mendukung Windows 7.

Saat dijalankan di komputer berbasis Windows 7, secara instan tetikus ini dikenali dan langsung dapat digunakan tanpa perlu driver tambahan.

Arch Touch Mouse memiliki semua fungsi tetikus kebanyakan, termasuk tombol klik kanan dan kiri. Yang unik, tak ada roda yang berfungsi sebagai scrolling.

Sebagai pengganti, di bagian tengahnya terdapat garis yang sensitif terhadap sentuhan. Ketika disentuh, sensasi getar akan terasa di ujung jari. Tak adanya roda ini membuat Arch Touch Mouse terkesan elegan.

Jika terbiasa menggunakan tetikus “normal”, Anda pasti merasa canggung ketika memakai Microsoft Arc Touch Mouse untuk pertama kali, seperti yang Tempo rasakan.

Bukan karena minim fitur, melainkan lantaran desainnya yang tak lazim. Arc Touch Mouse memiliki ukuran yang lebih besar daripada tetikus lain. Dibutuhkan sedikit waktu untuk membiasakan menggunakan tetikus ini. Ketika sudah terbiasa, akan terasa nyaman.

Arc Touch Mouse tampaknya didesain bagi mereka yang sering bepergian. Sebab, ketika dalam keadaan off, yakni berbentuk lurus, tetikus ini dapat dimasukkan ke saku. Tak terlihat menonjol.

FIRMAN


PLUS
:

+ desain unik dan fleksibel,

+ nyaman dibawa ke mana saja,

+ desain ergonomis,

+ teknologi BlueTrack membuat tetikus bisa digunakan di mana pun, dan

+ scrolling menggunakan sentuhan jari.

MINUS:


- harga relatif mahal,

- tak nyaman jika tak terbiasa,

- harus selalu terhubung dengan transceiver USB, dan

- hanya berjalan dengan sistem operasi Windows 7.


0 komentar:

Posting Komentar